Kamis, 25 Juni 2015

KKN UII 48, Dusun Kalangan, Desa Sentono, Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah

Something about my unit
Unit KL-60
Model KKN Reguler I
Dusun Kalangan, Desa Sentono
Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten
Propinsi Jawa Tengah
Something about observed data
Jurusan Statistika UII belum pernah KKN di Pedukuhan Kalangan sebelumnya. Namun pada tahun sebelumnya pernah ada program kerja KKN berupa sensus dan pembuatan stiker nomor rumah.
Pedukuhan Kalangan memiliki kurang lebih 300 penduduk yang tersebar di 2 RW dan 4 RT. Penduduk di Dusun Kalangan didominasi oleh orang tua karena umumnya para pemuda merantau ke luar daerah.
Dusun Kalangan adalah dusun yang produktif dimana semua orang bekerja(tidak ada yang menganggur). Pekerjaan utama penduduk adalah bertani dan membuat tempe(dan olahan kedelai yang lain).
Pencatatan/administrasi Desa Sentono dilakukan dengan baik dan lengkap tetapi sejak tahun 2013 se-Kabupaten Klaten sudah tidak dibuat lagi profil desa.

Something about what I did
Adapun beberapa program yang dirancang adalah:
a.       Manajemen Profil Desa Sentono
Program ini masuk dalam bidang kerja Sosial, Budaya, dan Pemerintahan (SBP). Program ini adalah hasil identifikasi sistem pelaporan administrasi desa yang perlu diatur agar lebih baik. Pencatatan dan administrasi kependudukan dilakukan dengan baik tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pembuatan profil desa. Program ini diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi perangkat desa dalam penyusunan profil Desa Sentono tahun 2014 dalam bentuk online. Pelaksanaan program ini berupa pembuatan profil Desa Sentono dalam bentuk cetak.
b.      Pemetaan Potensi Daerah Dusun Kalangan
Program ini masuk dalam bidang kerja Prasarana, Sarana, dan Teknologi (PST). Program ini berdasarkan hasil identifikasi bahwa Dusun Kalangan merupakan dusun yang memiliki banyak industri rumahan, tetapi belum ada pencatatan tentang potensi daerah tersebut. Pelaksanaan program ini berupa pembuatan peta penyebaran industri rumahan pengolahan kedelai.

Something which happened
a.       Manajemen Profil Desa Sentono
Respon dari masyarakat(perangkat desa) sangat positif mengingat feedback dari program ini sangat bermanfaat bagi administrasi desa terutama pada proses pembuatan profil desa tahun 2014 per semester II.
Faktor pendukung: Kepala dusun dan teman unit 60 yang kooperatif.
Faktor Penghambat: Adanya sikap yang kurang kooperatif dari beberapa perangkat desa terkait transparansi catatan kependudukan yang dimiliki oleh Desa Sentono sehingga menghambat proses kompilasi data untuk mengisi profil desa. Selain itu kebiasaan sekretaris desa dalam pengisian laporan profil desa dengan cara perkiraan menjadikan data-data pada profil desa tahun sebelumnya menjadi tidak valid dan menghambat proses pengisian profil desa yang sedang dilakukan.
b.      Pemetaan Potensi Daerah Dusun Kalangan
Program ini mendapat respon positif dari masyarakat, terutama dari Kepala Dusun Kalangan, karena mampu memberikan informasi secara ringkas tentang tata letak tempat-tempat penting yang ada di Dusun Kalangan.
Faktor pendukung: Setiap teman di unit 60 memiliki program kerja individu yang dilakukan door to door, sehingga memudahkan dalam pengumpulan informasi letak industri rumahan di Dusun Kalangan.
Faktor Penghambat: Jaringan komunikasi yang tidak lancar membuat penentuan lokasi berdasarkan GPS menjadi bias. Data yang bias mengakibatkan pembuatan peta perlu didukung oleh kompilasi data dari berbegai metode lain, sehingga prosesnya menjadi lebih panjang.



Kamis, 24 Oktober 2013

Somebody that I Used to Know

Pernah ada seseorang yang mampu menjadi sosok yang kuat.
Teman. Saudara. Kakak.
Teman di kala luka.
Saudara yang mengerti.
Kakak yang melindungi.

Namun kehidupan telah berubah.
Tak selamanya jembatan mampu menghubungkan dua tebing.
Ada saatnya dimana dua tebing akan kembali terpisah.
Dan hanya bisa saling menatap dari kejauhan.

Sulit memang melewati masa-masa itu.
Tapi...
Mungkin, begini memang lebih baik.
Tanpa ada ketergantungan dan tegar pada pribadi masing-masing.

My Judas

Selasa, 10 September 2013

Beautips : Ujung Kuku yang Putih Bersih

Apakah Anda menginginkan kuku putih dan bersih seperti gambar berikut?
Jika jawabannya "ya" maka Anda datang ke blog yang benar.
Banyak jalan menuju Roma, maka banyak cara pula untuk mendapatkan kuku putih nan bersih tersebut.
Memiliki kuku yang "putih" dan "bersih", artinya terdapat dua kondisi yang harus dipenuhi yaitu "putih" dan "bersih". Bisa saja kuku Anda menjadi "putih" tetapi tidak bersih dari kutikula ataupun noda lainnya, bisa pula kuku anda "bersih" tetapi warna kuku agak menguning atau bahkan menghitam.
Baiklah, syarat pertama yang harus dipenuhi adalah aspek "kebersihan". Kebersihan kuku meliputi keindahan bentuk kuku, kebersihan bawah kuku, kepanjangan kuku dan kilau permukaan kuku. Aspek kebersihan kuku dapat dipenuhi dengan perawatan standar dengan alat manicure yang anda miliki.
Permasalahan yang muncul adalah aspek "keputihan" ujung kuku. Aspek ini sangat sulit untuk dipenuhi karena:
1. Ujung kuku yang panjang menjadi sarang "kotoran" yang merusak pemandangan.
2. Kuku yang sudah tua secara alami akan menguning.
3. Kuku yang tidak sehay/rusak warnanya tidak putih.
4. Dari sejumlah manusia di muka bumi, pasti terdapat beberapa manusia dengan gen kuku bukan putih.
Untuk mendapatkan ujung kuku yang berwarna putih bersih, berikut adalah tipsnya. (harap perhatikan tingkat ekstrimnya, sesuaikan dengan kemampuan Anda.)

Level 1 : Membersihkan kuku ala kadarnya dengan mengorek kotoran pada bagian bawah kuku.
Pemutihan tipe level satu WAJIb dilaksanakan.

Level 2 : Menggunakan nail polish putih.
Ini merupakan cara memutihkan ujung kuku paling klise namun mujarab.

Level 3 : Menggunakan nail pencil.
Langkah ini merupakan alternatif untuk memutihkan kuku tanpa menggunakan cat kuku. nail pencil mungkin terlihat seperti white pencil eyeliner ataupun white pencil eyeshadow, tetapi mereka terbuat dari bahan yang berbeda. Cara menggunakannya mudah, cukup digores-goreskan ke bawah kuku hingga ujung kuku terkihat putih. Berikut contoh nail pencil merk Oriflame:


Level 9 : Menggunakan Luna pencil color warna putih.
Langkah ini dinilai ekstrim sehingga langsung melompat ke level 9. Penggunaan pencil color tidak ada bedanya dengan nail pencil, tetapi bahan pembuatnya berbeda. dikhawatirkan terjadi alergi pada beberapa jenid kulit sensitif. Pensil warna gambar yang dipilih adalah merk Luna karena pensil warna ini watercolor yg lunak dan luntur terhadap air sehingga penggunaannya bisa fleksible. Anda bisa saja bereksperimen dengan warna-warna yang lain, mungkin akan terlihat indah. Berikut adalah gambarnya:

Level 15 : Menggunakan pemutih pakaian.
Langkah ini lebih ekstrim karena dianggap sebagai cara yang tidak wajar. Pemutihan dengan cara ini memberikan hasil yang bagus. Pemutihan dengan pemutih pakaian bisa dilakukan pada pemutih pakaian yang diencerkan ataupun pemutih pakaian murni.

Level 23 : Menggunakan bleaching rambut.
Sejauh ini pemutihan menggunakan merupakan level tertinggi dari metode pemutihan ujung kuku yang pernah ada. Hasil yang diberikan sangat memuaskan bahkan juga berpengaruh pada permukaan kuku. Langkah ini dinilai sebagai langkah paling berbahaya karena unsur kimia "perontok" pigmen keratin memberikan dampak buruk pada kulit. But, beauty is pain. Take it!!

Sabtu, 11 Mei 2013

Poenix: Prayer of An Ash

God, today I’ve decided to burn my self
I have tried to spread my wings
I flew away but the skies limited me
Finnally I decide to sleep on the fire

God, tonight I am an ash
I can do nothing
I have done what I can do
Im praying for miracle

God, tomorrow is the judgement day
I have no possesion but doing mine
Please give me a miracle and set me
Turn me as a new
Reborn me from my ash
The stronger and fairer than before

Rabu, 20 Maret 2013

Apakah itu Kue?

Mungkin hanya sebagian dari manusia yang pernah memikirkan tentang kue secara hakikat keberadaannya. Berikut beberapa pemikiran tentang kue yang mungkin mampu membuka pemikiran-pemikiran baru tentang kue itu sendiri.
  1. Sebuah kue dipotong 4, kemudian dipisahkan satu sama lain. Apakah kue-kue yang terpisah itu masih disebut kue? Atau potongan-potongan kue?
  2. Seandainya kue memiliki sistem saraf, apakah kue akan bergerak-gerak ketika dipotong?
  3. Meski terbuat dari bahan yang sama persis, ketika suatu adonan dimasak dengan beberapa cara yang berbeda maka akan menghasilkan beberapa kue yang berbeda pula.
  4. Kue identik dengan rasa manis, maka akan terasa aneh jika ada daging ayam di dalam sebuah kue, apalagi jika kue itu tetap terasa manis.
  5. Ketika rainbow cake direndam di dalam air, maka warna airnya akan berubah menjadi berwarna-warni dan berakhir menjadi warna hitam kecoklatan.
  6. Tidak ada kue yang berwarna benar-benar putih dan tidak ada kue yang berwarna benar-benar hitam.

Sesungguhnya hal-hal yang terjadi pada kue di atas merupakan kalimat-kalimat ambigu. Semoga Anda cukup bijak untuk memaknainya.

Membahasakan Angka: 1 / ¼ = ¼



Secara matematis, 1 / ¼ memiliki nilai yang berbeda dengan  ¼. Berdasarkan perhitungan, 1 / ¼ = 4, sedangkan  ¼ = 0,25. Namun jika diperhatikan lebih mendalam, kedua bilangan tersebut berjumlah sama. 

Untuk lebih mudahnya, perhatikan simulasi berikut:

Kasus 1: Terdapat sebuah kue besar, ketika kue tersebut dipotong sedemikian hingga setiap bagiannya berukuran seperempat dari ukuran semula, maka akan didapatkan 4 buah kue yang lebih kecil.

Kasus 2: Terdapat sebuah kue besar,kemudian kue tersebut dipotong menjadi 4 bagian. Akhirnya akan didapatkan 4 buah kue yang lebih kecil.

Berdasarkan kedua kasus diatas, keduanya memiliki perhitungan matematis yang berbeda namun menghasilkan jumlah objek yang sama. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa 1 / ¼ = ¼.

Selasa, 19 Maret 2013

Membahasakan Angka: Teori Fungsi Relatif Kata “Berapa” dan “Beberapa”


Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, “berapa” memiliki makna sebagai kata tanya untuk menanyakan bilangan yg mewakili jumlah, ukuran, nilai, harga, satuan, waktu. Sedangkan kata “beberapa” memiliki makna sebagai jumlah yg tidak tentu banyaknya (bilangan lebih dari dua, tetapi tidak banyak. Kedua kata tersebut memiliki kesamaan yakni berhubungan dengan jumlah, tetapi berbeda tentang bentuk dan fungsinya. Kata “berapa” berfungsi sebagai kata tanya jumlah dan kata “beberapa” berfungsi sebagai kata keterangan jumlah yang abstrak.


Namun ketika dicermati lebih mendalam, kedua kata tersebut akan memiliki fungsi yang sama pada suatu konteks kalimat tertentu. Kata “berapa” yang merupakan kata tanya jumlah dapat difungsikan sebagai kata keterangan jumlah selayaknya kata “beberapa” pada konteks kalimat yang sama. Sebagai contoh untuk memudahkan teori ini, perhatikanlah dialog di bawah ini:


A : Apakah uang seratus ribu ini milikmu?


B : Ya, itu untuk menopang hidupku selama beberapa hari.


Dalam dialaog diatas, kata “beberapa” berfungsi untuk menunjukan keterangan jumlah hari yang lebih dari dua tetapi tidak banyak. Apabila dalam dialaog diatas, kata “beberapa” diasumsikan sebagai “4 hari”, maka kata “beberapa” dalam dialog diatas bisa diganti dengan kata “berapa”. Penjelasan lebih lanjut perhatikan contoh di bawah ini:


A : Apakah uang seratus ribu ini milikmu?


B : Ya, itu untuk menopang hidupku selama hasil dari akar kuadrat dari 25 yang dikurangi 1 hari.


Secara matematis, hasil dari akar kuadrat dari 25 yang dikurangi 1 ditulis dengan 25 – 1 yang hasilnya sama dengan 4, dimana sebelumnya 4 diasumsikan sebagai kata “beberapa”.



Adapun perubahan fungsi kata “berapa” menjadi kata keterangan jumlah terletak pada respon normal seseorang ketika dihadapkan pada pernyataan asumsi matematis yakni “hasil dari akar kuadrat dari 25 yang dikurangi 1”. Perhatikan simulasi dibawah ini:


A : Apakah uang seratus ribu ini milikmu?


B : Ya, itu untuk menopang hidupku selama hasil dari akar kuadrat dari 25 yang dikurangi 1 hari.


A : Berapa? (mengacu pada pernyataan “hasil dari akar kuadrat dari 25 yang dikurangi 1”).


Pertanyaan “Berapa?” yang menjadi respon normal tersebut selalu identik dengan pernyataan asumsi matematis yang diucapkan sebelumnya. Sehingga, asumsi matematis dapat diganti dengan kalimat “berapa”. Hasil akhir dari perubahan fungsi kata ini adalah sebagai berikut:


A : Apakah uang seratus ribu ini milikmu?


B : Ya, itu untuk menopang hidupku selama berapa hari.


Contoh lain dari penggunaan fungsi relatif kata adalah sebagai berikut:


A : Sudah berapa hari aku tidak bertemu denganmu. (kata berapa hari bisa mengacu pada asumsi matematis 21/7 hari)