Rabu, 08 Februari 2012

Proses Pembuatan Mumi

Mumi adalah mayat yang diawetkan, dikarenakan perlindungan dari dekomposisi oleh cara alami atau buatan, sehingga bentuk awalnya tetap terjaga. Ini dapat dicapai dengan menaruh mayat tersebut di tempat yang sangat kering atau sangat dingin, atau ketiadaan oksigen, atau penggunaan bahan kimiawi.


Di Mesir, ada berbagai teknik pembuatan mumi yang telah dikembangkan oleh embalmers, yaitu orang yang pekerjaannya membuat mumi. Pada umumnya metode yang dipakai untuk pengerjaan mumi adalah sebagai berikut:


Pertama adalah proses pengeluaran otak. Pada masa ini orang Mesir kuno belum mengetahui betapa pentingnya fungsi otak. Sebuah pengait akan dimasukkan dari lubang hidung tembus ke wilayah otak. Kemudian sebuah alat kecil semacam stik dari besi akan dipakai untuk mengaduk otak sampai cair. Dalam waktu dua hari cairan otak akan mengalir keluar dari lubang hidung dan untuk memudahkan keluarnya cairan tersebut, biasanya jenazah akan diletakkan dalam posisis tengkurap. Setelah benar-benar bersih dari cairan otak. Melalui lubang yang ada mereka akan memasukkan kain linen ke dalam tengkorang, kemudian cairan getah tumbuhan yang disebut resin akan dialirkan melalui hidung ke dalamnya.



Selanjutnya, mereka akan menoreh perut sebelah kiri untuk mengeluarkan isi perut seperti usus, hari, paru-paru dan lambung agar tidak terjadi pembusukan, sedangkan jantung dibiarkan pada tempatnya karena orang Mesir kuno menganggap jantung sebagai sumber kecerdasan, pemikiran dan perasaan, jadi sangat penting untuk kehidupan sesudah kematian.



Bagian dalam tubuh kemudian dibasuh dengan cairan natron atau anggur dan dikeringkan dengan natron padat. Natron adalah campuran garam dan soda, senyawa ini ditemukan di wadi Natrun dekat Cairo. Jika natron tidak tersedia, garam biasa pun dapat dimanfaatkan untuk proses pembuatan mumi. Fungsi natron dan garam seperti fungsi pasir gurun yang panas. Zat ini dapat menyerap semua cairan tubuh sehingga tubuh jenazah menjadi kering dan dapat diawetkan.



Selanjutnya tubuh calon mumi ini diletakkan di atas sebuah dipan batu dan ditaburi bubuk natron untuk di diamkan selama 40 hari atau lebih agar benar-benar bebas dari cairan. Kadang-kadang karena kondisinya yang sangat kering beberapa bagian anggota tubuh akan terlepas, seperti jari jemari tangan dan kaki. Biasanya embalmers akan menyiasati hal itu dengan membuatkan jari baru dari kain linen, kayu, atau emas. Hal ini penting karena tubuh mumi harus terbungkus anggota tubuh yang lengkap.



Setelah bener-benar kering, tubuh mumi akan kembali dibersihkan dan kembali di isi dengan lebih banyak natron, kain linen, dan berbagai rempah seperti myrrh, bubuk gergajian kayu, dsb. Setelah lubang di sisi kiri perut dijahit kembali dangan rapi, tubuh mumi akan dibaluri dengan getah atau resin. Selanjutnya tubuh mumi dibalut dengan linen, jimat-jimat pelindung disisipkan dalam balutan tersebut. Selanjutnya seluruh tubuh dibungkus dengan sebuah kain linen yang sangat lebar dan diikat rapi dengan tali dari kain linen pula.



Pada bagian wajah mumi yang sudah terbungkus itu akan dipasang sebuah topeng yang serupa dengan wajah jenazah semasa hidupnya. Topeng ini dibuat dari semacam papier marche namun ada pula yang terbuat dari lempengan emas murni. Patung wajah mumi Fir’au Tutankhamun sangat terkenal di seluruh dunia karena terbuat dari emas murni yang dicetak dengan sangat cermat sehingga dapat mewakili serta mengekspresikan wajah Raja Tutankhamun dengan sempurna lengkap dengan dengan hiasan kerajaan kebesarannya.



Mumi yang telah terbungkus rapi akan diletakkan ke dalam sebuah peti atau bebarapa peti secara berurutan untuk kemudian dimasukkan ke dalam sebuah sarcophagus.



Beberapa ahli memperkirakan pembuatan mumi memerlukan waktu 70 hari atau lebih, yaitu 40 hari untuk mengeringkan tubuh mumi dan 30 hari untuk membungkusnya. Hanya keluarga raja, bangsawan atau orang kaya saja yang sanggup membiayai pembuatan mumi ini, untuk orang biasa mereka cukup membungkus tubuh mumi dengan garam tanpa membuang isi perut dan tidak menggunakan rempah-rempah mahal semacam myrrh, sebelum memasukkannnya ke dalam sebuah peti kayu yang sangat sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar